MAKALAH
BIOKIMIA
PENGARUH VITAMIN C PADA PENYERAPAN ZAT BESI NONHEME
DISUSUN OLEH
:
NAMA : Christiani Sianturi
NIM 4113141013
KELAS : BIOLOGI DIK A 2011
FMIPA
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sayuran
daun hijau merupakan salah satu bahan pangan yang baik sebagai sumber vitarnin
dan mineral, terutama vitamin C, provitamin A, zat besi dan kalsium. Semua zat gizi
ini mempunyai fungsi penting yaitu sebagai pengatur reaksi-reaksi metabolisme untuk
pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tubuh, sedangkan vitamin C mempunyai
peranan yang cukup besar dalam membantu penyerapan zat besi dari makanan yang
dikonsumsi.
Vitamin C adalah
suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. . Tanpa vitamin
manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas
hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena
penyakit pada tubuh kita.
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya
yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Ada dua jenis zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat Besi heme ditemukan dalam
sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah yang bersumber dari tanaman atau
sayuran. Zat Besi
nonheme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vit. C.
B.
Rumusan Masalah
-
Apakah vitamin C dan zat besi nonheme.
-
Apakah peranan vitamin C dalam penyerapan zat besi nonheme didalam
tubuh.
-
Bagaimana metabolisme penyerapan zat besi dengan bantuan vitamin C.
C.
Tujuan
-
Untuk mengetahui vitamin C dan zat besi nonheme
-
Dapat mengetahui peranan vitamin C dalam penyerapan zat besi nonheme
didalam tubuh
-
Untuk mengetahui metabolisme pengaruh vitamin C dalam penyerapan zat
besi.
BAB II
ISI
ISI
2.1 Vitamin C
Vitamin C adalah
suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. . Tanpa vitamin
manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas
hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena
penyakit pada tubuh kita.
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang
larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin
ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan
yang mampu menangkal berbagai radikal bebas
ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Asam askorbat (vit.C) adalah lakton
enam karbon yang secara struktural mirip glukosa. Glukosa memicu sintesis asasm
askorbat pada binatang yang mampu menyintesis asam askorbat. Primata adalah
salah satu dari sedikit binatang yang tidak memiliki kemampuan untuk mensintesis asam askorbat dan harus
memperolehnya dari makanan. Zat ini juga diketahui sebagai vitamin C.
2.2 Fungsi Vitamin C bagi Tubuh
1. Pelindung Alami Tubuh Anda dengan Antioksidan
Terkuat. Vitamin C
banyak digunakan untuk meningkatkan daya tahan &
daya pulih tubuh. Sebagai antioksidan, Vitamin C akan berperan sebagai pelindung
alami dari serangan penyakit.
2. Mengurangi
Racun dalam Hati
Vitamin C
teruji mampu mengurangi racun dalam hati sekaligus memperbaiki kinerja hati
Anda. Hati sangat penting untuk menopang fungsi tubuh Anda.
3. Vitamin C dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke,
kanker dan katarak.
2.3 Zat besi nonheme
Zat besi
merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat membuat seseorang mengalami penurunan
sistem kekebalan tubuh dan sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu
penyebab anemia.
Zat Besi adalah mineral
dibutuhkan oleh tubuh kita. Zat
Besi adalah bagian dari semua sel dan melakukan banyak hal dalam tubuh
kita. Misalnya, besi (sebagai bagian dari hemoglobin protein) membawa oksigen
dari paru-paru kami di seluruh tubuh kita. Memiliki terlalu sedikit hemoglobin
disebut anemia. Zat Besi
merupakan bagian dari banyak enzim dan digunakan dalam banyak fungsi sel. Enzim
membantu tubuh kita mencerna makanan dan juga membantu dengan banyak reaksi
penting lainnya yang terjadi di dalam tubuh kita.
Ada dua jenis
zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat
besi non-heme. Zat Besi
heme ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah yang bersumber
dari tanaman atau sayuran. Zat
Besi non-heme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan
bersama vitamin C.
2.4
Metabolisme penyerapan zat besi dengan vitamin C
Penyerapan
besi,
terjadi
pada usus halus bagian atas dan lambung. Proses ini teraktivasi saat tubuh
seseorang kekurangan zat besi, sedangkan bila seseorang sudah memiliki zat
besi berlebih
dalam tubuh, maka proses penyerapan dengan sendirinya berkurang.
Zat besi nonheme yang berasal dari
sayuran umumnya berbentuk senyawa inorganik Ferri (Fe3+). Sebelum
diserap oleh usus, ini harus diubah dahulu menjadi bentuk Ferro ( Fe2+
) . Konversi Fe3+ menjadi Fe2+ dipermudah oleh adanya
faktor - faktor endogenus, seperti enzim "pepsin-HCl", dan
komponen zat gizi yang berasal dari makanan seperti vitamin C dengan
gugus –SH (sulfidril) (Derman dkk 1980) . Besi yang akan di serap bergabung
dahulu dengan protein (apoprotein) yang terdapat dalam dinding usus,
sehingga terbentuklah feritin dan masih dalam plasma darah (Winarno,
1984). Di dalam plasma, Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+ dan
berikatan dengan transferitin. Transferitin mengangkut Fe2+ ke dalam
sumsum tulang untuk bergabung
membentuk hemoglobin.
membentuk hemoglobin.
Zat besi dengan vitamin C membentuk
askorbat besi kompleks yang larut dan mudah diserap oleh organ-organ pada tubuh
manusia. Pengubahan zat besi nonheme dalam bentuk senyawa inorganik Ferri ( Fe3+) menjadi
Ferro ( Fe2+ ) akan semakin besar bila pH di dalam lambung
semakin asam. Yang dimana vitamin C dapat menambah keasaman sehingga dapat
membantu penyerapan zat besi dari sayuran di dalam lambung. Kehadiran vitamin C
ini dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebanyak 30 persen.
BAB III
PENUTUP
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal
berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya
antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Zat besi merupakan mineral yang
diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dalam
tubuh dapat membuat seseorang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan
sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab anemia.
Ada dua jenis zat besi yang ditemukan
dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat Besi heme
ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah
yang bersumber dari tanaman atau sayuran. Zat Besi non-heme akan diserap dengan
baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vitamin C.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2000. http://www.inspirasisehat.com/proses-penyerapan-besi
dalam-tubuh.html. diakses tgl 8 october 2012
Pamungkas, dian
husada dwiyuli.2001.http://blogspot.com/manfaat-zat-besi.html.diakses
tgl 4 oktober 2012.
Soendoro,R.1981.Prinsip-prinsip Biokimia.Jakarta:Erlangga
Yahya,
yennida.1990. pengaruh kandungan
vitamin C dalam penyerapan zat besi pada sayuran hijau.Bandung.Fakultas pertanian IPB.