Laman

Selasa, 23 Oktober 2012

pengaruh vit c pada penyerapan zat besi nonheme


MAKALAH BIOKIMIA

PENGARUH VITAMIN C PADA PENYERAPAN ZAT BESI NONHEME
DISUSUN OLEH :

NAMA : Christiani Sianturi
NIM 4113141013
KELAS : BIOLOGI DIK A 2011

 








FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Sayuran daun hijau merupakan salah satu bahan pangan yang baik sebagai sumber vitarnin dan mineral, terutama vitamin C, provitamin A, zat besi dan kalsium. Semua zat gizi ini mempunyai fungsi penting yaitu sebagai pengatur reaksi-reaksi metabolisme untuk pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tubuh, sedangkan vitamin C mempunyai peranan yang cukup besar dalam membantu penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
Vitamin C adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. . Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ada dua jenis zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat Besi heme ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah yang bersumber dari tanaman atau sayuran. Zat Besi nonheme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vit. C.

B.   Rumusan Masalah
-          Apakah vitamin C dan zat besi nonheme.
-          Apakah peranan vitamin C dalam penyerapan zat besi nonheme didalam tubuh.
-          Bagaimana metabolisme penyerapan zat besi dengan bantuan vitamin C.

C.   Tujuan
-          Untuk mengetahui vitamin C dan zat besi nonheme
-          Dapat mengetahui peranan vitamin C dalam penyerapan zat besi nonheme didalam tubuh
-          Untuk mengetahui metabolisme pengaruh vitamin C dalam penyerapan zat besi.












BAB II
ISI

2.1 Vitamin C
Vitamin C adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. . Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Vitamin C
Asam askorbat (vit.C) adalah lakton enam karbon yang secara struktural mirip glukosa. Glukosa memicu sintesis asasm askorbat pada binatang yang mampu menyintesis asam askorbat. Primata adalah salah satu dari sedikit binatang yang tidak memiliki kemampuan untuk mensintesis asam askorbat dan harus memperolehnya dari makanan. Zat ini juga diketahui sebagai vitamin C.
2.2 Fungsi Vitamin C bagi Tubuh
1. Pelindung Alami Tubuh Anda dengan Antioksidan Terkuat. Vitamin C banyak digunakan    untuk meningkatkan daya tahan & daya pulih tubuh. Sebagai antioksidan, Vitamin C akan berperan sebagai pelindung alami dari serangan penyakit.
2. Mengurangi Racun dalam Hati
Vitamin C teruji mampu mengurangi racun dalam hati sekaligus memperbaiki kinerja hati Anda. Hati sangat penting untuk menopang fungsi tubuh Anda.
3. Vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan katarak.
2.3 Zat besi nonheme
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat membuat seseorang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab anemia.
Zat Besi adalah mineral dibutuhkan oleh tubuh kita. Zat Besi adalah bagian dari semua sel dan melakukan banyak hal dalam tubuh kita. Misalnya, besi (sebagai bagian dari hemoglobin protein) membawa oksigen dari paru-paru kami di seluruh tubuh kita. Memiliki terlalu sedikit hemoglobin disebut anemia. Zat Besi merupakan bagian dari banyak enzim dan digunakan dalam banyak fungsi sel. Enzim membantu tubuh kita mencerna makanan dan juga membantu dengan banyak reaksi penting lainnya yang terjadi di dalam tubuh kita.
Ada dua jenis zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat Besi heme ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah yang bersumber dari tanaman atau sayuran. Zat Besi non-heme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vitamin C.
2.4 Metabolisme penyerapan zat besi dengan vitamin C
Penyerapan besi, terjadi pada usus halus bagian atas dan lambung. Proses ini teraktivasi saat tubuh seseorang kekurangan zat besi, sedangkan bila seseorang sudah memiliki zat besi berlebih dalam tubuh, maka proses penyerapan dengan sendirinya berkurang.

Zat besi nonheme yang berasal dari sayuran umumnya berbentuk senyawa inorganik Ferri (Fe3+). Sebelum diserap oleh usus, ini harus diubah dahulu menjadi bentuk Ferro ( Fe2+ ) . Konversi Fe3+ menjadi Fe2+ dipermudah oleh adanya faktor - faktor endogenus, seperti enzim "pepsin-HCl", dan komponen zat gizi yang berasal dari makanan seperti vitamin C dengan gugus –SH (sulfidril) (Derman dkk 1980) . Besi yang akan di serap bergabung dahulu dengan protein (apoprotein) yang terdapat dalam dinding usus, sehingga terbentuklah feritin dan masih dalam plasma darah (Winarno, 1984). Di dalam plasma, Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+ dan berikatan dengan transferitin. Transferitin mengangkut Fe2+ ke dalam sumsum tulang untuk bergabung
membentuk hemoglobin.

Zat besi dengan vitamin C membentuk askorbat besi kompleks yang larut dan mudah diserap oleh organ-organ pada tubuh manusia. Pengubahan zat besi nonheme dalam bentuk senyawa inorganik Ferri ( Fe3+)  menjadi  Ferro ( Fe2+ ) akan semakin besar bila pH di dalam lambung semakin asam. Yang dimana vitamin C dapat menambah keasaman sehingga dapat membantu penyerapan zat besi dari sayuran di dalam lambung. Kehadiran vitamin C ini dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebanyak 30 persen.










BAB III
PENUTUP

Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat membuat seseorang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab anemia.
Ada dua jenis zat besi yang ditemukan dari makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat Besi heme ditemukan dalam sel-sel darah merah hewan, sementara zat besi non-heme adalah yang bersumber dari tanaman atau sayuran. Zat Besi non-heme akan diserap dengan baik oleh tubuh apabila dikombinasikan bersama vitamin C.














DAFTAR PUSTAKA

Pamungkas, dian husada dwiyuli.2001.http://blogspot.com/manfaat-zat-besi.html.diakses tgl 4 oktober 2012.
Soendoro,R.1981.Prinsip-prinsip Biokimia.Jakarta:Erlangga
Yahya, yennida.1990. pengaruh kandungan vitamin C dalam penyerapan zat besi pada sayuran     hijau.Bandung.Fakultas pertanian IPB.